2. Keberagaman
Suku
Suku bangsa sering juga disebut etnik.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia
yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas
tersebut.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan
lainnya, antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian
daerah, dan tempat asal.
Keberagaman bangsa Indonesia,
diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat
banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa mempunyai
ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di
Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki
berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.
Beberapa suku bangsa di Indonesia
berdasarkan asal daerah tempat tinggal
antara lain di Pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, dan Melayu. Di Pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Badui, Samin,
sedangkan di Kalimantan terdapat suku Dayak. Di Sulawesi terdapat suku Bugis,
Manado, Gorontalo, Makasar. Kawasan Maluku terdapat suku Ambon, Sangir Talaud,
Ternate. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara antara lain
suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor. Sedangkan di Papua terdapat suku Asmat, dan
suku Dani.
3. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama Hindu dan
Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13.
Kedatanagn bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik,
sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh
bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme
dan dinamisme.
4. Keberagaman
Ras
Pada dasarnya, manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbeda-beda yang merupakan hak mutlak
Tuhan Yang Maha Esa. Istilah ras berasal dari Bahasa Inggris, race. Dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan
Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
dan garis keturunan.
Masyarakat Indonesia memiliki
keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di
dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang
ada dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut.
· Ras
Malayan-Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, dan Sulawesi.
· Ras
Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
· Ras
Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar
di seluruh Indonesia.
· Ras
Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
5. Keberagaman
Antargolongan
Manusia hidup bukan hanya dalam
keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat.
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya.
Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua
ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan
adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa,
agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya
lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam
masyarakat itu disebut ”Social Stratification” atau kelas
sosial. Adanya perbedaan kelas
dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas secara
bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas
rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan
kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial.
Selain dilihat dari lapisan masyarakat
atau kelas sosial, keberagaman masyarakat ditandai adanya segmentasi dalam
bentuk kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
Kelompok- kelompok tersebut dapat berupa kesatuan-kesatuan sosial dan
organisasi kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan kesatuan sosial membentuk
golongan-golongan di masyarakat.
Keberagaman antargolongan tidak boleh
menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan di masyarakat. Adanya
keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga negara akan
pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa misalnya
golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah.
Baik, untuk tugas pada pertemuan kali ini silahkan kalian rangkum uraian yg ada di atas dibuku catatan kalian... Jika suda selesai unggah di Google Class Room ya...
Jangan lupa tinggalkan nama absen dan kelas di kolom komentar ya,